Salam Semangat Selalu. .
Sedang kehilangan inspirasi, jadi kali ini posting tugas kuliah aja ya. . mengenai Nutrisi Pada Tumbuhan, baik itu mineral, garam dan zat-zat lain yang dibutuhkan oleh tumbuhan, langsung baca aja deh :)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu ciri khas
dari mahluk hidup adalah kemampuan atau kapabilitas sel – sel untuk mengambil
zat-zat makanan dari komponen sel itu sendiri sebagai sumber energi. Suplai dan
absorpsi dari senyawa-senyawa kimia yang diperlukan untuk proses pertumbuhan
dan metabolisme disebut nutrisi. Dan senyawa kimia yang diperlukan oleh
organisme disebut nutrien (unsur hara). Mekanisme bagaimana unsur hara dikonversi
menjadi material selular atau digunakan sebagai sumber energi dikenal
dengan proses metabolisme. Istilah metabolisme mencakup berbagai reaksi yang
terjadi pada sel hidup untuk mempertahankan hidup dan untuk pertumbuhan. Dengan
demikian nutrisi dan metabolisme mempunyai hubungan timbal balik. Pada
dasarnya tumbuhan-tumbuhan hijau sangat berbeda dengan manusia, binatang dan
mikroorganisme lainnya yang membutuhkan senyawa organik dari luar. Elemen
esensial adalah elemen yang harus ada agar siklus hidup yang normal dari
organisme bisa terjadi dan fungsinya tidak bisa diganti oleh senyawa
kimia lainnya. Tambahan pula unsur-unsur itu harus mencakup nutrisi sebagai
bahan pokok untuk proses metabolisme yang diperlukan dalam aktivitas enzim.
Oleh karena itu pada makalah ini kami mencoba membahas tentang nutrisi yang
diperlukan tumbuhan dan proses penyerapannya.
1.2 Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah makalah ini
adalah sebagai berikut:
a. Jelaskan
nutrisi pada tumbuhan ?
b. Sebutkan nutrisi yang diperlukan tumbuhan ?
c. Apa saja peranan unsur mineral pada tumbuhan ?
d. Bagaimana cara penyerapan dan pemindahan zat
terlarut?
e. Bagaimana cara penyerapan garam mineral oleh
perakaran tumbuhan?
f. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
angkutan mineral?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah:
a.
mendeskrisikan nutrisi pada tumbuhan
b.
mengetahui nutrisi yang diperlukan tumbuhan
c.
mengetahui peranan
unsur mineral pada tumbuhan
d.
mengetahui cara
penyerapan dan pemindahan zat terlarut
e.
mengetahui cara penyerapan garam mineral oleh
perakaran tumbuhan
f.
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi angkutan
mineral
1.4 Manfaat
Manfaat dari
makalah ini adalah
a.
Memberikan pengetahuan tentang nutrisi pada tumbuhan
dan proses penyerapan unsur hara oleh tumbuhan.
b.
Sebagai bahan belajar bagi mahasiswa khususnya pada
mata kuliah fisiologi tumbuhan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Nutrisi
pada Tumbuhan
Tumbuhan
memerlukan kombinasi yang tepat dari berbagai nutrisi untuk tumbuh, berkembang,
dan bereproduksi. Ketika tumbuhan mengalami malnutrisi, tumbuhan menunjukkan
gejala-gejala tidak sehat. Nutrisi yang terlalu sedikit atau yang terlalu
banyak dapat menimbulkan masalah.
2.2 Nutrisi yang Diperlukan Tumbuhan
Tanaman
memerlukan sumber nutrisi agar bisa tumbuh subur dan mnghasilkan produk yang
berkualitas untuk digunakan makhluk hidup lainnya. Nutrisi tanaman
terbagi dalam dua jenis, yaitu makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien
dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan dalam jumlah yang relatif tinggi ketimbang
unsur hara mikronutrient. Kandungan unsur hara makro pada jaringan tanaman,
seperti N, 1000 kali lebih besar daripada kandungan unsur
hara mikro Zn. Berikut ini adalah klasifikasi dari unsur hara makro yakni : C,
H, O, N, P, S, Ca, Mg, (Na, Si). Sedangkan yang termasuk
unsur-unsur hara mikro adalah : Fe, Mn, Zn, Mo, B, Cl. Pembagian
nutrisi tanaman atas makro dan mikronutrient bersifat relatif dan kadang-kadang
dalam kasus-kasus lainnya kandungan makronutrient dan mikronutrient ternyata
lebih mudah daripada yang tercantum diatas. Misalnya saja kandungan nutrisi
dari Fe atau Mn ternyata hampir sama atau sebanding dengan kandungan unsur hara
dari S atau Mg. Kandungan unsur hara mikro sering melampui kebutuhan
fisiologisnya. Hal ini juga terjadi pada Mn. Klorida juga dibutuhkan dalam
jumlah yang cukup tinggi pada beberapa spesies tanaman yang dibutuhkan pada
proses fotosintetis.
Ditinjau dari segi fisiologis, sebetulnya cukup sulit
untuk mengklasifikasikan nutrisi tanaman dalam makronutrien dan mikronutrien,
apabila dilihat dari konsentrasi jaringan tanaman itu sendiri. Klasifikasi
berdasarkan tingkah laku biokimia dan fungsi fisiologis lebih sesuai. Ditinjau
dari segi fisiologis nutrisi tanaman dapat dibagi atas empat kelompok (lihat
Tabel 1.1).
- Kelompok pertama, mencakup
unsur-unsur pokok dari bahan organik tanaman yakni : C, H, O, N, dan S.
Karbon diperoleh dalam bentuk senyawa CO2 dari atmosfir
dan bisa juga dari senyawa HC3 dalam larutan tanah. Senyawa ini
diasimilasikan oleh karboksilase membentuk gugusan karboksilase baru.
Proses asimilisasi C secara simultan juga diikuti oleh proses asimilasi O,
jadi tidak hanya C sendiri tetapi juga CO2 atau HCO3.
Hidrogen diambil dari air pada larutan tanah atau di bawah kondisi
atmosfir yang humid. Dalam proses fotosintetis H2O direduksi
menjadi H (fotolisis). Proses tansfer ini melalui beberapa proses dan
menggunakan senyawa organik yang menghasilkan reduksi nikotinamida adenin
dinukleotida (NAD +) yang kemudian direduksi menjadi senyawa
NADPH. Ini merupakan koenzim yang sangat penting dalam proses
reduksi-oksidasi, seperti NADPH dapat ditansfer dalam bentuk H menjadi
sejumlah senyawa yang berbeda-beda. Nitrogen diperlukan tanaman dalam
bentuk nitrat atau ion amonium dari larutan atau gas N2 dari
atmosfir. Proses yang terakhir disebut Fiksasi molekular N2 dan
melalui beberapa organisme (Rhizobium, Actinomyces alni)
yang bersimbiosis pada tumbuhan tingkat tinggi. Asimilasi N menjadi NO3-
terjadi akibat proses reduksi dan proses persenyawaan. Amonium -N dalam
proses asimilasi juga melibatkan proses persenyawaan. Proses Persenyawaan
N dari molekul N2 tergantung pada proses awal dari N2
menjadi NH3 yang selanjutnya dimetabolisme oleh proses persenyawaan.
Asimilasi sulfat (S) menjadi NO3 -N seperti pada reduksi SO42-
menjadi gugus -SH. Sulfur tidak saja diperoleh dari larutan tanah
dalam bentuk SO42- tetapi juga diabsorpsi dari SO2
dari atmosfir. Reaksi C,H,O,N,dan S menjadi molekul merupakan proses
metabolisme fisiologis yang sangat penting bagi tumbuhan. Hal ini akan
diuraikan secara mendalam. Dalam bagian ini hanya disebutkan beberapa
unsur pokok dari material organik tumbuhan yang diasimilasi dalam reduksi
fisiologis yang kompleks.
2.
Kelompok kedua, adalah gugusan
P, B, dan Si serta gugusan lainnya, menunjukkan kesamaan tingkah laku biokimia,
semuanya mengabsorbsi anion organik atau zat asam. Dalam sel tumbuhan
unsur-unsur ini dalam bentuk bebas atau diabsorbsi tidak dalam bentuk
difusi anion organik.
3.
Kelompok ketiga, adalah K, Na,
Mg, Mn, Cl. Kelompok ini diambil dari larutan tanah
dalam bentuk ion. Dalam sel tanaman ion-ion ini dalam bentuk ion bebas atau
dapat diadsorbsi dan menjadi ion tidak bebas yaitu dalam bentuk anion
organik, sebagai contoh penyerapan Ca2+ oleh group karboksil dari
pektin. Magnesium juga terikat dengan kuat dalam molekul klorofil. Di sini Mg2+
adalah dalam bentuk chelat yang diikat oleh ikatan kovalen maupun ikatan koordinat
( akan diuraikan lebih lanjut pada hal selanjutnya). Dalam hubungannya
dengan Mg2+, elemen ini sangat erat dan mirip dengan kriteria pada
group keempat: Zn, Fe, Cu,Mo. Elemen ini secara umum berada dalam
bentuk chelat dalam tanaman. Pembagian antara group ketiga dan keempat tidak
secara jelas dapat dibagi-bagi untuk Mg2+, elemen Mn dan Ca2+
didalam tanaman juga berada dalam bentuk chelat.
Tabel 1.1
Klasifikasi Nutrisi Tanaman
Unsur Hara
|
Penyerapan
|
Fungsi Biokimia
|
Kelompok I
C, H,O, N, S
|
Dalam bentuk
CO2, HCO3–, H2O,H2, NO3-,NH4-,N2,SO42-,SO2.Ion
dalam larutan tanah, gas-gas dari atmosfir
|
Sumbangan
utama dari bahan organik.Unsur-unsur esensial dari kelompok-kelompok atomik
dalam proses enzimatik.Asimilasi oleh reaksi melalui reaksi – reaksi oksidasi
– reduksi
|
Kelompok II
P , B, Si
|
Dalam bentuk
fosfat ,asam Borik/Borat, Silikat berasal dari larutan tanah
|
Esterifikasi
dengan kelompok alkohol dalam tanaman. Ester – ester Fosfat terlibat dalam
reaksi transport energi
|
Kelompok III
K, Na, Mg, Mn, Cl
|
Dalam bentuk
ion – ion dari larutan tanah.
|
Fungsi ion
spesifik membentuk potensial osmotik.Reaksi reaksi yang lebih spesifik
melalui konfirmasi protein enzim menjadi siklus optimum (aktifitasi
enzim).Membatasi reaksi -reaksi berpasangan.Menyeimbangkan anion – anion yang
dapat larut dan yang tidak dapat larut.
|
Kelompok IV
Zn, Fe, Cu, Mo
|
Dalam bentuk
ion chelate berasal dari larutan tanah
|
Sebagian
besar berada dalam chelate tergabung dalam kelompok prostetik. Memungkinkan
transport elektron melalui pertukaran valensi.
|
2.3 Peranan
Unsur Mineral dalam Tumbuhan
Unsur
|
Peranan dalam tanaman
|
Nitrogen (N)
|
Penyusun
semua protein, klorofil, dan peranan koenzim, dan asam- asam nukleat.
|
Phospor (P)
|
Tra Berperan dalam transfer energi misalnya ADP danATP,
penyusun beberapa protein, koenzim, asam nukleat, dan substrat metabolisme, berperan
dalam pembentukan membran sel misalnya lemak fosfat, berpengaruh terhadap
struktur K+, Ca2+, Mg2+,Mn2+, merangsang pertumbuhan akar,
merangsang pemekaran bunga, membantu di dalam menguatkan sistem
pertahanan utama.
|
Kalium (K)
|
Sedikit
peranannya sebagai penyusun komponen tanaman. Berfungsi dalam pengaturan
metabolisme seperti fotosintesis, translokasi karbohidrat, sintesis protein, untuk pembungaan dan pembuahan,
sistem pertahanan tanaman, membantu mengaktifkan enzim-enzim, mengatur kadar
air
|
Kalsium (Ca)
|
Komponen
dinding sel. Berperan dalam struktur dan permeabilitas membran.
|
Magnesium (Mg)
|
Penyusun
klorofil dan enzim aktivator,
Komponen penting di dalam protoplasma tanaman |
Belerang (S)
|
Bagian
penting dari protein tanaman.
Membantu pembagian sel
Mempercepatkan perkembangan buah Komponen penting di dalam protoplasma |
Boron ( Bo)
|
Tidak pasti,
tetapi dipercaya penting dalam translokasi gula dan metabolisme kabohidrat. Diperlukan di dalam penguraian
karbohidrat
|
Besi (Fe)
|
Sintesis
klorofil dan enzim- enzim untuk transfer elektron. Penting di dalam sintesis klorofil
|
Mangan ( Mn)
|
Pengendali
beberapa sistem oksidasi- reduksi, pembentukan O2 dalam fotosintesis. Mengaktifkan sesetengah enzim
tanaman
|
Tembaga ( Cu)
|
Katalisator
untuk respirasi, penyusun enzim.
Komponen di dalam struktur enzim tanaman
Memangkin tindak balas pengoksidaan |
Seng ( Zn)
|
Dalam sistem
enzim, yang mengatur bermacam- macam aktv. metabolik. Mengaktifkan setengah enzim
Menghindari buah gugur sebelum matang Merangsang pengeluaran akar |
Molibdenum (Mo)
|
Dalam
nitrogenase dibutuhkan untuk fiksasi nitrogen. Komponen enzim yang terlibat dalam
metabolisme nitrogen
|
Kobalt (C)*
|
Penting untuk
fiksasi N secara simbiotik oleh rhizobium.* tidak penting untuk semua tanaman
berpembuluh menurut batasan suatu unsur penting oleh Arnon.
|
Klorin (Cl)
|
Aktivator
sistem untuk menghasilkan O2 dalam fotositesis.
|
2.4 Penyerapan dan Pemindahan Zat Terlarut
Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan
pengeluaran zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat
rendah (misal ganggang) penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya
dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misal
spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan pembuluh pengangkut yang terdiri
dari xylem dan phloem.
Tumbuhan memperoleh bahan dari lingkungan untuk hidup
berupa O2, CO2, air dan unsur hara. Kecuali gas O2
dan CO2 zat diserap dalam
bentuk larutan ion. Mekanisme proses penyerapan dapat belangsung karena adanya
proses imbibisi, difusi, osmosis dan transpor aktif.
Imbibisi merupakan penyusupan atau peresapan air ke
dalam ruangan antar dinding sel, sehingga dinding selnya akan mengembang. Misal masuknya air pada biji saat berkecambah
dan biji kacang yang direndam dalam air beberapa jam.
Difusi merupakan gerak menyebarnya molekul dari daerah
konsentrasi tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah (hipotonik). Misal
pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 saat pernafasan,
penyebaran setetes tinta dalam air.
Osmosis merupakan proses
perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke daerah
yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran semipermiabel. Membran semipermiabel
adalah selaput pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat tertentu yang
larut di dalamnya. Keadaan tegang yang timbul antara dinding sel dengan dinding
isi sel karena menyerap air disebut turgor, sedang tekanan yang ditimbulkan
disebut tekanan turgor. Untuk sel tumbuhan bersifat selektif semipermiabel.
Setiap sel hidup merupakan sistem osmotik. Jika sel ditempatkan dalam larutan
yang lebih pekat (hipertonik) terhadap cairan sel, air dalam sel akan terhisap
keluar sehingga menyebabkan sel mengkerut. Peristiwa ini disebut plasmolisis.
Transpor aktif merupakan pengangkutan lintas membran
dengan menggunakan energi ATP, melibatkan pertukaran ion Na+ dan K+ (pompa ion)
serta protein kontraspor yang akan mengangkut ion Na+ bersama melekul lain
seperti asam amino dan gula. Arahnya dari daerah berkonsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah. Misal perpindahan air dari korteks ke stele.
2.5 Penyerapan Garam Mineral Oleh Perakaran
Tumbuhan
Garam mineral yang paling mudah
tersedia bagi akar adalah yang larut dalam larutan tanah, sekalipun
konsentrasinya biasanya rendah. Garam mineral dapat diserap dan diangkut ke
atas dari daerah akar yang berambut dan juga dari daerah yang lebih tua yang
letaknya beberapa sentimenter dari ujung akarnya. Garam mineral yang paling
mudah tersedia bagi akar adalah yang larut dalam larutan tanah, sekalipun
konsentrasinya rendah. Unsur-unsur hara ini mencapai akar melalui tiga cara :
difusi melalui larutan tanah, dibawa air secara pasif menuju akar dan akar yang
tumbuh mendekati unsur tersebut. Walaupun lintasan untuk lalu lintas ion menuju
akar dapat beragam, ion harus selalu menerobos membran plasma sel akar yang
hidup bahkan juga saat diserap pertama kali oleh hifa cendawan. Meskipun
demikian membran plasma merupakan penghalang utama bagi penyerapan ion. Pengangkutan
air dan garam – garam mineral pada tumbuhan tingkat tinggi, seperti pada
tumbuhan biji dilakukan melalui dua mekanisme.
a. Pengangkutan Ekstravasikuler
Pengangkutan ini dilakukan di luar
berkas pengangkut, maka disebut pengangkutan ekstravsikuler. Zat yang diangkut
adalah air dan garam-garam mineral. Dalam perjalanan menuju silinder pusat, air
akan bergerak secara bebas di antara ruang antar sel. Pengangkutan air dan
mineral dari dalam tanah di luar berkas pembuluh ini dilakukan melalui 2
mekanisme, yaitu apoplas dan simplas:
1). Pengangkutan Apoplas
Transportasi apoplas ini adalah menyusupnya air tanah
secara difusi bebas atau transport pasif melalui semua bagian tak hidup dari
tumbuhan, misalnya dinding sel dan ruang-ruang antara sel. Air masuk dengan
cara difusi, aliran air secara apoplas tidak tidak dapat terus mencapai xylem
karena terhalang oleh lapisan endodermis yang memiliki penebalan dinding sel
yang dikenal sebagai pita kaspari. Apoplas dapat terjadi pada setiap
dinding sel kecuali endodermis. Khusus endodermis dilakukan secara osmosis.
2). Pengangkutan Simplas
Simplas adalah bergeraknya air tanah dan zat terlarut
melalui bagian hidup dari sel tumbuhan, misalnya sitoplasma atau vakuola, dari
sel ke sel. Pada pengangkutan ini, setelah masuk kedalam sel epidermis bulu
akar, air dan mineral yang terlarut bergerak dalam sitoplasma dan vakuola,
kemudian bergerak dari satu sel ke sel yang lain melalui plasmodesmata.
Sistem pengangkutan ini menyebabkan air dapat mencapai bagian silinder pusat.
Adapun lintasan aliran air pada pengangkutan simplas adalah sel – sel bulu akar
menuju sel – sel korteks, endodermis, perisikel, dan xylem. Dari sini,
air dan garam mineral siap diangkut ke atas menuju batang dan daun.
b. Pengangkutan Intravasikuler
Pengangkutan air dan mineral diserap oleh akar menuju
atas ini berlangsung melalui berkas pengangkut, yaitu Xylem, sehingga proses
pengangkutan disebut pengangkutan vaskuler. Setelah melewati sel – sel akar, air
dan garam mineral dari dalam tanah memasuki tumbuhan melalui epidermis akar,
menembus korteks akar, masuk ke stele dan kemudian mengalir naik ke pembuluh
xylem sampai pucuk tumbuhan (batang sampai ke mesofil daun). Pembuluh Xylem
(kayu) disusun oleh beberapa jenis sel, namun bagian yang berperan
penting dalam proses pengangkutan air dan mineral ini adalah sel – sel trakea.
Bagian ujung sel trakea terbuka membentuk pipa kapiler. Struktur jaringan
xylem seperti pipa kapiler ini terjadi karena sel – sel penyusun jaringan
tersebut tersebut mengalami fusi (penggabungan). Air bergerak dari sel trakea
satu ke sel trakea yang di atasnya mengikuti prinsip kapilaritas dan kohesi air
dalam sel trakea xylem.
2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Angkutan
Mineral
Ada faktor yang
dapat mempengaruhi pengangkutan/penyerpan mineral baik secara pasif maupun
aktif pada tumbuhan.
1. Suhu
Peningkatan suhu akan meniungkatkan kemampuan
penyerapan sampai batas suhu tertentu,dan setelah itu akan menurun. Peningkatan
suhu juga dapat meningkatkan respirasi, yang secara tidak langsung dapat
meningkatkan produksi energy yang sangat diperlkukan dalam angkutanm aktif.
Dilain pihak, suhu tinggi dapat menimbulkan denaturasi protein enzim, sehingga
secara tidak langsung akan mempengaruhi penyerapan/angutan mineral.
2. Konsentrasi
ion H+ (pH)
Perolehan lingkungan dari lingkungan
tanaman sanagat dipengaruhi oleh konsenbtrasi ion H+ ditempat
mineral tersebut berada. Secara umum tumbuhan lebih mudah menyerap mineral dari
lingkungannya jika berada pada pH normal yaitu antara 6,5-7.
3. Cahaya
Pengaruh cahaya tidaklah secara
langsung.Cahaya penting untuk fotosintesis dan selama proses fotosintesis
dihasilkan energi (ATP) yang sangat dioperlukan dalam angkutan aktif. Cahaya
juga dapat mempengeruhi membukan dan menutupnya stomata yang berkaitan dengan
proses transpirasi, sehingtga transpirasi yang meningkat akan meningkatan
meningkatkan pengangkutan mineralo melalui aliran masa.
4. Pengudaraan Tanah
Tanah dengan pengudaraan yang baik
akan merangsang terjadinya respirasi sel-sel akar sehingga akan ada cukup
energy untuk angkutan aktif.
5.
Interaksi
Ini ada kaitannya dengan pengikatan ion
oleh binding site. Apabila binding
site untuk suatu ion sangat spesifik, maka penyerapan ion tersebut tidak akan
mengalami gangguan. Sebaliknya jika hanya ada satu binding site, maka untuk
beberapa macam ion akan terjadi kompetisi
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil di atas dapat disimpulkan bahwa :
1.
Nutrisi yang diperlukan oleh
tumbuhan terdiri dari unsur mikronutrien dan makronutrien.
2.
Peranan unsur mineral pada tumbuhan
terdiri dari mikro dan makro yang memiliki fungsi masing-masing.
3. Mekanisme proses penyerapan dapat belangsung karena
adanya proses imbibisi, difusi, osmosis dan transpor aktif
4.
Penyerapan garam mineral oleh
perakaran tumbuhan terbagi menjadi tiga car, yaitu difusi, aliran massa dan akar
yang tumbuh.
5. Faktor yang mempengaruhi
pengangkutan mineral terdiri dari : a. Suhu b. Konsentrsi pH c. Cahaya d.
Pengudaraan tanah e. Interaksi
DAFTAR PUSTAKA
Lakitan, Benyamin. 1995. Dasar-dasar
Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Anonim. 2011. Proses Pengangkutan
pada Tumbuhan. http://biosejati.
wordpress.com/2011/11/10/proses-pengangkutan-pada-tumbuhan
Ikaputri, Anisa. 2011. Fisiologi Tumbuhan. http://blog.uad.ac.id/
annisaikaputri/category/fisiologi-tumbuhan
Made. 2009.Bahan Ajar Nutrisi.
http://made8.wordpress.com/2009/
06/09/bahan-ajar-nutrisi-pertemuan-i-dan-ii/
Teddy. 2011. Transportasi pada Tumbuhan. http://tedbio.multiply.com/ journal/item/17/Transportasi-pada-Tumbuhan
Trims kasih banyak atas info nya.
BalasHapus