Minggu, Maret 17, 2013

Sistem Sirkulasi Vertebrata dan Invertebrata


Hello. . Hello

Salam Semangat,,

Lagi semangat-semangatnya posting, kali ne mau posting Sistem Peredaran Darah atau Sistem Sirkulasi Vertebrata dan Invertebrata, Selamat Membaca aja :) 





SISTEM SIRKULASI VERTEBRATA

Sistem sirkulasi pada vertebrata berupa sistem peredaran darah dan sistem limfatik. Namun, dalam bab ini kita hanya akan membahas sistem peredaran darah. Sistem sirkulasi pada vertebrata memerlukan alat-alat khusus, seperti jantung dan pembuluh darah. Alat-alat tersebut bekerja sama dalam suatu sistem, yaitu sistem peredaran darah. Sistem ini berfungsi dalam pengangkutan gas-gas pernapasan, zat-zat makanan sisa hasil metabolisme, hormon antibodi, dan materi lainnya ke seluruh tubuh. Sistem peredaran darah pada vertebrata berupa sistemperedaran darah tertutup. Sistem peredaran darah tertutup dikelompokkan menjadi sistem peredaran darah tunggal dan sistem peredaran darah ganda.


Sistem Peredaran Darah lkan

Sistem peredaran darah ikan berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah tunggal. Pada sistem peredaran darah tunggal, darah melalui jantung hanya satu kali dalam satu kali peredaran. Jantung ikan terdiri dari dua ruangan, yaitu satu atrium (serambi) dan satu ventrikel (bilik). Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang akan mengalirkan darah dari atrium ke ventrikel.

Perhatikan Gambar, Darah dari seluruh tubuh yang mengandung karbon dioksida mengalir ke sinus venosus, kemudian masuk ke atrium. Sinus venosus adalah ruang atau rongga jantung yang terletak di antara ventrikel dan atrium. Pada saat jantung mengendul, darah mengalir melalui klep, masuk ke dalam ventrikel. Dari ventrikel darah diteruskan ke konus arteriosus, kemudian menuju aorta ventralis dan dilanjutkan ke insang. Di insang, aorta bercabang-cabang menjadi kapiler (pembuluh-pembuluh kecil). Kapiler-kapiler insang melepaskan karbon dioksida dan mengambil oksigen dari air. Dari kapiler-kapiler insang, darah mengalir ke aorta dorsalis yang bercabang-bercabang. Dari cabang-cabang aorta dorsalis ini darah didistribusikan ke kapiler-kapiler di seluruh bagian tubuh untuk mengedarkan oksigen dan zat makanan ke sel-sel tubuh. Selain itu, darah juga mengambil karbon dioksida untuk dibawa kembali ke jantung melalui vena kava dan sinus venosus. Dari uraian di atas jelas bahwa pada sistem peredaran darah ikan darah hanya melalui jantung satu kali dalam satu kali peredarannya.

Sistem Peredaran Darah Katak

Sistem peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda. Pada sistem peredaran darah ganda, darah melalui jantung dua kali dalam satu kali peredaran.Pertama darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh. jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri) dan sebuah ventrikel. Di antara atrium dan vertrikel terdapat klep yang mencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium. Darah yang miskin oksigen dari berbagai jaringan dan organ-organ fubuh mengalir ke sinus venosus menuju atrium kanan. Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel, kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat. Dari paru-paru darah mengalir ke vena pulmonalis, kemudian menuju atrium kiri. Peredaran darah yang terjadi ini merupakan peredaran darah kecil. Selanjutnya dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel. Di dalam ventrikel terjadi percampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang mengandung karbon dioksida, meskipun dalam jumlah yang sedikit. Dari ventrikel, darah keluar fedimelalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang bercabang ke kiri dan ke kanan. Masing-masing aorta ini bercabang-cabangm enjadi tiga arteri pokolg yaitu arteri anterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dan ke otak, lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringan internal dan alat dalam tubufu dan arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru 

Darah katak terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah mengandung air, protein darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katak memiliki inti dan mengandung hemoglobin untuk mengikat oksigen. Leukosit pada katak juga memiliki inti. Selain memiliki sistem peredaran darah, katak juga memiliki sistem peredaran limfe. Sistem peredaran limfe berperan penting dalam pengambilan cairan tubuh ke dalam peredaran darah.

Sistem Peredaran Darah Reptil

Reptil memiliki suatu modifikasi jantung yang lebih maju dibandingkan dengan ikan dan katak. Jantung reptile terdiri dari empat ruang, yaitu atrium kiri dan atrium kanan serta ventrikel kiri dan ventrikel kanan. Atrium kiri dan kanan dipisahkan oleh sekat (septum) yang sempurna, disebut sekat atrium (sekat serambi). Sebaliknya antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan terdapat sekat tidak sempurna, disebut sekat ventrikel (sekat bilik). Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan yang tidaksempurna menyebabkan darah dari kedua ventrikel ini bercampur. Pada buaya, sekat ventrikelnya hamper sempurna, disebut foramen penizzae. Foramen panizzae berfungsi untuk mendistribusikan oksigen ke alat-a1at pencernaan serta menjaga keseimbangan tekanan cairan di dalam jantung saat buaya menyelam.

Darah dari seluruh tubuh yang mengandung karbon dioksida mengalir ke sinus venosus, kemudian masuk ke atrium kanan menuju ventrikel. Dari ventrikel, darah menuju arteri pulmonalis lalu masuk ke paru-paru. Di paru-paru terjadi pertukaran gas karbon dioksida dan oksigen. Selanjutnya, darah keluar dari paru-paru menuju atrium kiri melalui vena pulmonalis. Dari atrium kiri, darah memasuki ventrikel. Dari ventrikel terdapat dua aorta yang membelok ke kiri dan ke kanan.
Aorta kanan berasal dari ventrikel kiri dan berfungsi membawa darah ke kepala dan seluruh bagian depan tubuh. Aorta lain berasal dari tempat antara ventrikel kanan dan kiri, berfungsi membawa darah ke bagian belakang tubuh. Kedua aorta ini bercabang-cabang ke arteri-arteri yang menuju ke organ-organ tubuh. Lihat Gambar 5.9.

Sistem Peredaran Darah Burung

Pada burung, darah beredar melalui pembuluh darah dan dipompa oleh jantung. |antung burung berbentuk kerucut terbalik dan terbungkus oleh selaput jantung (perikardium). Jantung burung terbagi dalam empat ruang, yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Atrium kiri dan atrium kanan dibatasi oleh sekat atrium. Demikian pula ventrikel kiri dan kanan dibatasi oleh sekat ventrikel.

Sistem peredaran darah burung berupa sistem peredaran darah ganda dan peredaran darah tertutup.Darah dari seluruh tubuh yang mengandung karbon dioksida mengalir ke ventrikel kanaru kemudian dipompa menuju ke paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat. Darah yang mengandung oksigen ini masuk ke atrium kiri lalu menuju ventrikel kiri. Peredaran darah itu disebut peredaran darah kecil karena darah dari jantung ke paru-paru kemudian kembali lagi menuju jantung.

Dari ventrikel kiri, darah yang mengandung oksigen menuju ke sel-sel tubuh. Di sel-sel tubuh ini oksigendilepaskan dan karbon dioksida diikat. Darah yang mengandung karbon dioksida ini dibawa ke jantung, demikian seterusnya. Peredaran darah seperti ini disebut peredaran darah besar karena dari jantung darah dialirkan ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung (Gambar 5.10).

SISTEM SIRKULASI INVERTEBRATA

Pada sebagian besar invertebrata, seluruh materi diedarkan melalui difusi dan aliran sitoplasma. Namun beberapa jenis invertebrata memiliki sistem sirkulasi yang khusus. Sistem tersebut berupa sistem gastrovaskuler pada cacing pipih dan sistem peredaran darah pada cacing tanah serta serangga

Sistem Sirkulasi Cacing

Pada cacing, dikenal dua sistem sirkulasi, yaitu sistem gastrovaskuler (contohnya pada Planaria) dan sistem peredaran darah (contohnya pada cacing tanah). Planaria yutrg merupakan contoh cacing pipih dapat hidup tanpa adanya sistem sirkulasi yang sejati (Gambar 5.11). Sistem sirkulasi pada Planaria dilakukan oleh sistem gastrovaskuler yang bercabang-cabang. Sistem gastrovaskuler adalah saluran pencernaan yangiuga berfungsi sebagai alat sirkulasi. Sistem gastrovaskuler yang bercabang-cabang membuat permukaan saluran pencernaan menjadi luas dan lebih efisien untuk menyerap dan mengedarkan zat makanan ke seluruh bagian tubuh.

Sistem peredaran darah pada cacing tanah merupakan contoh yang sangat menarik dalam menerangkan evolusi sistem sirkulasi pada invertebrata. Cacing tanah memiliki selom, yaitu rongga tubuh yang berisi cairan tempat organ tubuh berada. Di dalam selom terdapat alat peredaran darah, seperti pembuluh darah dan jantung (Gambar 5.12).


Pembuluh darah pada cacing tanah dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu pembuluh darah punggung, pembuluhdarah perut, dan pembuluh darah kapiler. Pembuluh darah punggung (pembuluh darah dorsal) berfungsi untuk mengangkut darah masuk ke dalam jantung. Pembuluh darah perut (pembuluh darah ventral) berfungsi mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Pembuluh darah kapiler menghubungkan pembuluh darah punggung dengan pembuluh darah perut. Pembuluh darah kapiler terdiri dari lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung.

Pada cacing tanah, darah dipompakan oleh jantung dan bergerak di dalam pembuluh darah. Dinding pembuluh darah cacing tanah memiliki struktur yang sangat tipis. Struktur tersebut membantu proses difusi zat-zat yang ada di dalam pembuluh darah dengan cairan ekstraseluler. Darah pada cacing tanah terdiri dari butir-butir darah dan plasma darah. Plasma darah mengandung hemoglobin yang terlarut di dalamnya. Fungsi hemoglobin pada cacing tanah untuk mengikat dan membawa oksigen. Apabila terjadi kekurangan oksigen di dalam daralu oksigen dapat diabsorpsi melalui kulit cacing tanah. Hal ini dimungkinkan karena cacing tanah memiliki kulit yang sangat tipis.

Zal makanan dari usus ditransportasikan ke seluruh tubuh secara bersamaan dengan distribusi darah di dalam pembuluh darah. Karena darah selalu beredar dalam pembuluh darah, maka sistem peredaran darah tersebut disebut sistem peredaran darah tertutup.

Sistem Sirkulasi Serangga

Sistem sirkulasi serangga berupa sistem peredaran darah terbuka. Artinya, darah beredar dalam tubuh serangga tanpa melalui pembuluh darah. Contoh serangga yang akan kita pelajari adalah belalang. Alat peredaran darah pada belalang terdiri dari jantung dan pembuluh darah (Gambar 5.13). jantung belalang berbentuk tabung panjang yang terdiri dari beberapa gelembung pembuluh darah dan terletak di daerah punggung di atas saluran pencernaan. Jantung ini disebut jantung pembuluh. Bagian depan pembuluh darah merupakan aorta yang bagian ujungnya terbuka. Jantung memompa darah melalui aorta ke jaringan-jaringan tubuh dan beredar bebas di dalam homosol (rongga tubuh) tanpa melalui pembuluh.

Homosol terdiri dari beberapa ruang atau rongga yang disebut sinus. Darah membawa sari-sari makanan ke sel-sel tubuh dan mengambil sisa metabolisme. Darah dari jaringan-jaringan tubuh masuk ke dalam jantung melalui lubang-lubang halus pada pembuluh. Dari jantung, darah dialirkan lagi ke jaringan-jaringan tubuh, demikian seterusnya proses ini berlangsung. Pada belalang, pertukaran oksigen dan karbon dioksida dilakukan dengan sistem trakea sehingga darah tidak berperan dalam proses ini. Dalam darah belalang tidak ada hemoglobin yang membawa oksigen. Jadi, sistem peredaran darah terbuka pada belalang hanya berfungsi untuk mengangkut zat makanan.

TABEL PERBEDAAN INVERTEBRATA














17 komentar:

  1. jenis-jenis dari hewan vertebrata sndiri apa saja ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pisces (ikan-ikanan)
      Amfibi (hewan 2 alam)
      Reptil (hewan melata)
      Aves (burung-burungan)
      Mamalia

      Hapus
  2. Trimakasih... sangat bermanfaat (y) ^_^ ^_^

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus