Jumat, Desember 28, 2012

MAKALAH ASAM ABSISAT


Haloo. . 

Salam Semangat

Kali ini ingin posting makalah tentang salah satu hormon tumbuhan, Asam Absisat, langsung aja deh di baca

Maybe ada yang butuh Slide buat Presentasi?. . Slihakan Download


BAB I

PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang

Pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan tumbuhan dikendalikan beberapa golongan zat yang secara umum dikenal sebagai hormon tumbuhan atau fitohormon. Penggunaan istilah "hormon" sendiri menggunakan analogi fungsi hormon pada hewan dan sebagaimana pada hewan, hormon juga dihasilkan dalam jumlah yang sangat sedikit di dalam sel. Beberapa ahli berkeberatan dengan istilah ini karena fungsi beberapa hormon tertentu tumbuhan (hormon endogen, dihasilkan sendiri oleh individu yang bersangkutan) dapat diganti dengan pemberian zat-zat tertentu dari luar, misalnya dengan penyemprotan (hormon eksogen, diberikan dari luar sistem individu). Mereka lebih suka menggunakan istilah zat pengatur tumbuh (bahasa Inggris plant growth regulator).
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangat dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar tumbuhan. Faktor dalam adalah semua faktor yang terdapat dalam tubuh tumbuhan antara lain faktor genetik yang terdapat di dalam gen dan hormon. Gen berfungsi mengatur sintesis enzim untuk mengendalikan proses kimia dalam sel. Hal ini yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan, hormon merupakan senyawa organik tumbuhan yang mampu menimbulkan respon fisiologi pada tumbuhan. Oleh karena itu dalam pembuatan makalah ini agar kita dapat mengetahui tentang hormon asam absisat serta pengaruhnya yang dikaitkan dengan perkembangan dan pertumbuhan tanaman.


B.  Rumusan masalah

           1. Apakah Yang dimaksud dengan Hormon?
           2. Apakah yang dimaksud dengan Asam Absisat?
           3. Dimanakah Letak Asam Absisat Pada Tumbuhan?
           4. Bagaimana proses pembentukan dan cara kerja asam absisat oleh tumbuhan?
          5. Apa saja peran Asam Absisat dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman?


C.  Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui pengertian dari Hormon?
2. Untuk Mengetahui pengertian dari Asam Absisat?
3. Untuk mengetahui letak Asam Absisat Pada Tumbuhan dan proses transfornya?
           4. Untuk Mengetahui proses pembentukan cara kerja asam absisat oleh tumbuhan?
       5. Untuk mengetahui  peran Asam Absisat dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman?

D.  Manfaat Penulisan
  1. Agar Pembaca dapat mengetahui Pengertian dari Hormon
  2. Agar Pembaca dapat mengetahui pengertian dari Asam Absisat
  3. Agar Pembaca dapat mengetahui letak Asam Absisat Pada Tumbuhan
  4. Agar Pembaca dapat mengetahui proses pembentukan asam absisat oleh tumbuhan dan proses transfornya       
  5.  Agar Pembaca dapat mengetahui  peranan Asam Absisat dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman 




BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hormon

            Hormon tumbuhan, atau pernah dikenal juga dengan fitohormon, adalah sekumpulan senyawa organik bukan hara (nutrien), baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia, yang dalam kadar sangat kecil (di bawah satu milimol per liter, bahkan dapat hanya satu mikromol per liter) mendorong, menghambat, atau mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan (taksis) tumbuhan.

Hormon tumbuhan bersifat endogenous ("endogen"), dihasilkan sendiri oleh individu yang bersangkutan, maupun exogenous ("eksogen"), diberikan dari luar sistem individu. Hormon eksogen dapat juga merupakan bahan non-alami (sintetik, tidak dibuat dari ekstraksi tumbuhan). Oleh karena itu, untuk mengakomodasi perbedaan dari hormon hewan, dipakai pula istilah zat pengatur tumbuh (bahasa Inggris: plant growth regulator/substances) bagi hormon tumbuhan.
Kelompok hormon sendiri terdapat ratusan hormon tumbuhan atau zat pengatur tumbuh (ZPT) yang dikenal orang, baik yang endogen maupun yang eksogen. Pengelompokan dilakukan untuk memudahkan identifikasi, dan didasarkan terutama berdasarkan efek fisiologi yang sama, bukan semata kemiripan struktur kimia. Pada saat ini dikenal lima kelompok utama hormon tumbuhan, yaitu auksin (bahasa Inggris: auxins), sitokinin (cytokinins), giberelin (gibberellins, GAs), etilena (etena, ETH), dan asam absisat (abscisic acid, ABA). Tiga kelompok yang pertama bersifat positif bagi pertumbuhan pada konsentrasi fisiologis, etilena dapat mendukung maupun menghambat pertumbuhan, dan asam absisat merupakan penghambat (inhibitor) pertumbuhan. Selain kelima kelompok itu, dikenal pula kelompok-kelompok lain yang berfungsi sebagai hormon tumbuhan namun diketahui bekerja untuk beberapa kelompok tumbuhan atau merupakan hormon sintetik, seperti brasinosteroid, asam jasmonat, asam salisilat, dan poliamina. Beberapa senyawa sintetik berperan sebagai inhibitor (penghambat perkembangan).

Hormon tumbuhan tidak dihasilkan oleh suatu kelenjar sebagaimana pada hewan, melainkan dibentuk oleh sel-sel yang terletak di titik-titik tertentu pada tumbuhan, terutama titik tumbuh di bagian pucuk tunas maupun ujung akar. Selanjutnya, hormon akan bekerja pada jaringan di sekitarnya atau, lebih umum, ditranslokasi ke bagian tumbuhan yang lain untuk aktif bekerja di sana. Pergerakan hormon dapat terjadi melalui pembuluh tapis, pembuluh kayu, maupun ruang-ruang antarsel.

B. Pengertian Hormon Asam Absisat

Asam absisat adalah molekul seskuiterpenoid (memiliki 15 atom karbon) yang merupakan salah satu hormon tumbuhan. Selain dihasilkan secara alami oleh oleh tumbuhan, hormon ini juga dihasilkan oleh alga hijau dan cendawan. Hormon ini ditemukan pada tahun 1963 oleh Frederick Addicott. Addicott berhasil mengisolasi senyawa abscisin I dan II dari tumbuhan kapas. Senyawa abscisin II kelak disebut dengan asam absisat, disingkat ABA. Pada saat yang bersamaan, dua kelompok peneliti lain yang masing-masing dipimpin oleh Philip Wareing dan Van Steveninck juga melakukan penelitian terhadap hormon tersebut.

Hormon asam absisat merupakan senyawa yang bersifat inhibitor (penghambat) yang cara kerjanya berlawanan dengan hormon auksin dan giberelin. Salah satu fungsi auksin adalah untuk memacu proses pemanjangan sel dan pembentukan buah tanpa biji. Sedangkan salah satu fungsi dari giberelin adalah untuk mengakhiri proses dormansi pada biji yang terpengaruhi oleh asam absisat.

Tahapan lain dalam kehidupan suatu tumbuhan yang menguntungkan apabila pertumbuhan dihentikan adalah pada saat permulaan dormansi biji, dan kemungkinan asam abisatlah yang bertindak sebagai penghambat pertumbuhan. Biji akan berkecambah ketika ABA dihambat dengan cara membuatnya tidak aktif, atau dengan membuangnya atau melalui peningkatan aktivitas giberelin. Biji beberapa tumbuhan gurun mengakhiri dormansinya ketika hujan lebat melunturkan ABA dari biji. Biji tumbuhan lain memerlukan cahaya atau stimulus lain untuk memicu perombakan asam abisat. Pada sebagian besar kasus, rasio ABA terhadap giberelin akan menentukan apakah biji itu akan tetap dorman atau berkecambah.

Hormon tanaman yang dianggap sebagai hormon stress diproduksi dalam jumlah besar ketika tanaman mengalami berbagai keadaan rawan diantaranya yaitu ABA.  Keadaan rawan tersebut antara lain kurang air,  tanah bergaram, dan suhu dingin atau panas.  ABA membantu tanaman mengatasi dari keadaan rawan tersebut.

C. Letak Asam Absisat dan Transpornya pada Tanaman

Tempat produksi atau lokasi hormon asam absisat pada tumbuhan yaitu di daun, batang, akar dan buah hijau. Fungsi utama asam absisat yaitu menghambat pertumbuhan, menutup stomata selama kekurangan air, menghambat pemutusan dormansi.

Pada daun, ABA berada pada 3 bagian sel yang berbeda, yakni : (1) pada sitosol, dimana  disintesis, (2) pada kloroplas dimana ABA diakumulasikan, dan (3) pada dinding sel. Para ahli fisiologi berpendapat bahwa ABA dapat merangsang penutupan stomata adalah ABA yang berada pada dinding sel. ABA pada dinding sel ini berasal dari  sel-sel mesofil daun tempat di mana ABA ini disintesis.

Asam Absisat diangkut oleh tumbuhan secara alami melalui xilem floem dan parenkim baik itu naik atau turun, proses pengangkutan menuju daun dalam penutupan stomata dari akar menuju floem yang dekonsentrasi pada daun yang dapat dipengaruhi oleh tingkat kegaraman yang tinggi. Begitupun dari daun menuju akar dan menuju batang dalam penghambatan penambahan panjang dan lebar batang pada tanaman.

D. Pembentukan Asam Absisat pada Tumbuhan dan Cara Kerjanya

Hormon Asam Absisat pada tumbuhan dapat diperoleh dengan cara alami melaui proses di dalam tumbuhan itu sendiri (endogen) dan melalui pemberian dari luar oleh campur tangan manusia (eksogen). Namun secara alami tumbuhan dapat menghasilkan hormon Asam Absisat di dalam tubuhnya walaupun tidak dalam jumlah yang besar dengan beberapa proses yaitu :
   1.      Biosintesis/pembentukan ABA pada sebagian besar tumbuhan terjadi secara  tak langsung melalui peruraian karotenoid (zat warna merah, kuning dan Orange) tertentu (40 karbon) yang ada di plastid.  ABA pergerakannya dalam tumbuhan sama dengan pergerakan giberelin yaitu dapat diangkut secara mudah melalui xilem floem dan juga sel-sel parenkim di luar berkas pembuluh. 
     2.      Rangkaian pose secara kimia, yaitu
a.       Jalur Asam mevalonat : Asam mevalonat → farnesylpyrofosfat → ABA
b.      Jalur Violaxanthin : Violaxanthin → Xanthoxin → ABA  -  Cahaya

Secara non-alami, Asam Absisat diperoleh melalui pemberian dari luar tubuh baik itu Asam Absisat Sintetik maupun yang diekstrak dari tumbuhan lain, misalnya Alga.
Cara kerja dari asam absisat ini seperti merangsang penutupan stomata pada waktu kekurangan air, mempertahankan dormansi dan biasanya terdapat di daun, batang, akar, buah berwarna hijau. Pengangkutan hormon ABA dapat terjadi baik di xilem maupun floem dan arah pergerakannya bisa naik atau turun. Transportasi ABA dari floem menuju ke daun dapat dirangsang oleh salinitas (kegaraman tinggi).
Pada tumbuhan tertentu, terdapat perbedaan transportasi ABA dalam siklus hidupnya. Daun muda memerlukan ABA dari xilem dan floem, sedangkan daun dewasa merupakan sumber dari ABA dan dapat ditranspor ke luar daun.

Daun dan buah pada tumbuhan dapat menjadi rontok karena adanya pengaruh kerja hormon Asam Absisat (ABA). hormon ini menghambat pertumbuhan dan pembelahan sel. karena itu, jika hormon ini bekerja, proses yag terjadi di dalam sel akan berkurang dan kelamaan akan berhenti. berhentinya aktivitas sel, berarti juga berhentinya asupan nutrisi ke dalam sel tumbuhan tersebut, sehingga, bagian tumbuhan seperti daun akan kekurangan nutrisi, dan kering karena penguapan terus terjadi, namun tidak ada asupan air, dan kelamaan daun akan rontok.


Gambar : Tumbuhan kekeringan tanpa asam absisat (atas) dan cambah (A) yang tumbuh cepat dengan ditiadakannya asam absisat (bawah)

Hormon ini dapat menutup stomata pada daun dengan menurunkan tekanan osmotik dalam sel dan menyebabkan sel turgor. Akibatnya, cairan tanaman hilang yang disebabkan oleh transpirasi melalui stomata dapat dicegah. ABA juga mencegah kehilangan air dari tanaman dengan membentuk lapisan epikutikula atau lapisan lilin. Selain itu, ABA juga dapat menstimulasi pengambilan air melalui akar. Selain untuk menghadapi kekeringan, ABA juga berfungsi dalam menghadapi lingkungan dengan suhu rendah dan kadar garam atau salinitas yang tinggi. Peningkatan konsentrasi ABA pada daun dapat diinduksi oleh konsentrasi garam yang tinggi pada akar.. Dalam menghadapi musim dingin, ABA akan menghentikan pertumbuhan primer dan sekunder. Hormon yang dihasilkan pada tunas terminal ini akan memperlambat pertumbuhan dan memicu perkembangan primordia daun menjadi sisik yang berfungsi melindungi tunas dorman selama musim dingin. ABA juga akan menghambat pembelahan sel kambium pembuluh.

Terdapat beberapa kondisi Dimana hormon Asm Absisat terbentuk pada bagian tumbuhan, diantaranya pada daun, tumbuhan yang mengalami cekaman air : (kekeringan); konsentrasi ABA naik sampai lebih  dari 50 kalinya hanya dalam waktu 4-8 jam (400 ng per g berat basah); sebagai respon dari  meningkatkan laju biosintesisnya. Namun jika tumbuhan diberi air kembali; konsentrasi ABA turun sampai  ke konsentrasi sebelum cekaman dalam waktu 4-8 jam; sebagai respon menurunnya laju biosintesis.

Biji yang sedang berkembang  konsentrasi ABA sangat tinggi (100 x) ; lalu semakin menurun  seiring dengan semakin dewasanya biji karena tumbuhan sudah semakin kuat dan dapat menghasilkan makanan dalam jumlah besar serta penyerapan air yang lebih optimal melalui akar.

E. Kegunaan Asam Absisat bagi Tumbuhan

            Seperti yang telah dijelaskan diatas, hormon Asam Absisat berfungsi dalam menghambat pertumbuhan, hal ini dilakukan untuk membantu tumbuhan untuk bertahan dalam kondisi yang sulit, sehingga hormon absisat hanya diproduksi jika tumbuhan mengalamai kondisi seperti kekurangan air, pada musim dingin, musim kering, dan musim gugur sehingga terjadi proses-proses untuk menghambat pertumbuhan. Secara Keseluruhan, Asam Absisat berfungsi dalam :
    1.      Secara fisiologis berfungsi dalam Pengaturan perkecambahan biji, Mendorong sintesis protein simpanan, Mengurangi efek kekurangan air, Peristiwa absisi, Dormansi tunas, Memacu transpor fotosintat yang sedang berkembang
     2.      Dormansi tunas
     3.      Menghambat perkecambahan biji
     4.      Mempengaruhi pembungaan tanaman
     5.      Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian
     6.      Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan dormansi
     7.      Untuk maturasi biji dan menjaga biji agar berkecambah di musim yang diinginkan
    8.      Untuk menghadapi lingkungan dengan suhu rendah dan kadar garam atau salinitas yang tinggi  
     9.      Menghambat pembelahan sel kambium pembuluh.


  
BAB III

PENUTUP


Mengakhiri Makalah ini, penyusun tidak lupa mengucapkan puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa atas segala Rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan baik. Tetapi bila ada terdapat kesalahan dalam penuturan kata-kata agar sekiranya dapat dimaklumi, karena bagaimanapun penulis masih dalam tahap belajar, sehingga masih perlu penambahan disana-sini.

Dalam bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan dari penulisan Makalah ini yang mungkin dapat bermanfaat bagi kita semua

A. Kesimpulan

      1.     Hormon adalah sekumpulan senyawa organik bukan hara (nutrien), baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia, yang dalam kadar sangat kecil (di bawah satu milimol per liter, bahkan dapat hanya satu mikromol per liter) mendorong, menghambat, atau mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan (taksis) tumbuhan
      2.      Asam Absisat adalah senyawa yang bersifat inhibitor (penghambat) yang cara kerjanya berlawanan dengan hormon auksin dan giberelin.
      3.      Hormon Asam Absisat terletak di bagian daun, akar dan batang tumbuhan, dan di transportasi melalui xilem dan floem baik itu secara menurun maupun menaik.
      4.      Secara keseluruhan, hormon Asam Absisat memicu terjadinya penutupan stomata untuk mengurangi penguapan dengan pengakumulasian hormon asam absisat di bagian daun begitupun dalam penghambatan pertumbuhan batang dengan akumulasi asam absisat pada bagian batang.
      5.      Secara keseluruhan, Asam Absisat berfungsi dalam menghambat pertumbuhan baik du penutupan stomata, formasi biji dan cambah maupun penghentian pertumbuhan tanaman di dalam masa-masa yang sulit.


DAFTAR PUSTAKA
   
            Admin, 2009. Hormon ABA (Asam Absisat), http://wawan-junaidi.blogspot.com,
                              Diakses 9 November 2012

            Biologi itu Mudah, 2012. Absisin Acid-ABA-Asam Absisat, http://biologigonz.
                              blogspot.com, diakses 9 November 2012

            Campbell, et al,2005. Biologi Edisi kelima Jilid 2, Erlangga, Jakarta

            Emanuel, A.P.,1997. Biologi, PT Galaxy Puspa Mega, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar